Menu seimbang bayi dan balita (Part 2)
Sebelum menyusun menu harus diperhatikan syarat syarat, yaitu sebagai berikut :
- Sesuaikan dengan prinsip Pedoman Gizi Seimbang.
- Mengetahui kebutuhan gizi anak dan balita.
- Hidangan bervariasi, baik dari rasa, bentuk, dan warna.
Kebutuhan energi dan protein bayi dan balita, baik laki laki maupun perempuan tidak ada perbedaan sehingga menu yang disajikan tetap sama.
Beberapa faktor yang diperhatikan untuk menyusun menu seimbang untuk bayi dan balita :
Beberapa faktor yang diperhatikan untuk menyusun menu seimbang untuk bayi dan balita :
- Makanan mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi dan balita.
- Tinggi kandungan kalori, protein dan vit. A
- Memilih makanan yang mengandung cukup kalsium dan zat besi.
- Menghindari penyediaan makan dan minuman berkalori tinggi dan memilih makanan yang kaya serat dari jenis gandum, sayuran, dan buah buahan.
- Rendah lemak karena alat pencernaan bayi belum maksimal mencerna lemak
- Membatasi konsumsi gula dan garam
- Pemberian makanan dilakukan secara bertahap.
- Memperhatikan digestibilitas yaitu pertumbuhan gigi susu anak menjadi lengkap pada umur 2 th, sehingga bentuk makanan berangsur dari cair, lembek, lunak, setengah padat sampai akhirnya padat seperti orang dewasa
- Porsi makanan kecil
- Frekuensi pemberian sering setiap 2-3jam sekali
- Bumbu tidak merangsang organ pencernaan.
- Menciptakan kebiasaan memilih makanan sehat dalam keluarga.
Contoh makanan tambahan pada bayi/MP-ASI
- Makanan cair : air kacang hijau, sari buah, kaldu daging tanpa lemak, jus wortel
- Makanan saring : bubur saring, bubur kacang hijau saring, bubur biskuit saring
- Makanan lembek : bubur nasi, nasi tim blander
- Makanan lunak : nasi tim
Mengevaluasi Rancangan Menu Seimbang Bayi dan Balita Setelah Diolah
- Makanan cair : air kacang hijau, sari buah, kaldu daging tanpa lemak, jus wortel
- Makanan saring : bubur saring, bubur kacang hijau saring, bubur biskuit saring
- Makanan lembek : bubur nasi, nasi tim blander
- Makanan lunak : nasi tim
Evaluasi menu yang telah dirancang harus dilakukan terutama ketika menentukan jumlah sayuran yang dipakai. Menurut ranvangan yang sudah kita buat, menu tersebut sudah memenuhi kebutuhan zat gizi akan tetapi pada kenyataannya daya terima balita tidak mampu untuk menghabiskan makanan yang dibuat. Evalusi menu yang telah dimasak dapat dilakukan dengan contoh sebai berikut :
- Ukuran porsi sesuai daya terima makan bayi dan balita
- Kombinasi warna yang menarik
- Rasa makanan sesuai selera bayi dan balita
- Tekstur makanan cukup lunak untuk dikonsumsi bayi dan balita
- Bahan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan zat gizi